Kordinator PMPHI, Drs Gandi Parapat. |
OTORITA.ID-Medan, Kordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) menanggapi terkait isu Joko Widodo bakal Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Menurut PMPHI jika itu benar dan ada niat Jokowi mau Ketum PDIP menggantikan Mega, itu sah sah saja selagi sesuai mekanisme partai.
“ Kendati Mbak Megawati dinilai, akan lebih mempercayakan anaknya yang merupakan keturunan biologis atau trah Soekarno untuk memimpin partai berwarna merah itu. Puan dan Prananda sama-sama berpeluang untuk menjadi ketum PDIP," cetus Gandi Parapat.
Disisi lain kata Gandi, demi kemajuan partai, usulan dari putra sulung bung karno perlu mendapat perhatian kader PDIP sebab kepercayaan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 80 persen.
Masih kata Gandi, Munaslub itu sangat penting guna menyatukan persepsi kader untuk memilih yang diinginkan Jokowi di Pilpres 2024 maupun Pilgub dan Bupati/Walikota.
“Mega itu tidak produktif lagi, hari ini PDIP besar itu ada peran Jokowi dan itu tidak bisa diremehkan,”kata Gandi.
Gandi meyakini, Mega sangat sayang ke PDIP juga ke Jokowi. Jadi kalaupun dibuat MUNASLUB melalui usulan dari daerah paling sebentar ibu Mega kesal. Tapi kalau orang lain mencoba-coba membuat MUNASLUB untuk mengganti Mega pasti dihajar melalui AD/ART, dan saya pastikan telungkup, karena Mega itu negarawan tidak sembarang sangat sulit untuk digoyang.
“ lebih cepat Jokowi jadi Ketum PDIP lebih bagus, karena kalau menunggu Kongres 2025, kemungkinan Jokowi tidak diperhitungkan dengan berlalunya Pilpres 2024. Jadi kalau benar ada niat Jokowi dan kelompoknya pasti bisa dengan Munaslub dengan cara membuat pernyataan seluruh anggota PDIP melalui DPC Kab/Kota, DPD Provinsi, dan memberikan posisi terhormat kepada Mega dan beberapa jabatan penting.” harap Gandi.
Gandi mengakhiri gagasan politinya dengan mencontohkan, Kaesang saja bisa Ketum dalam sekejab apakah PSI tidak mempunyai AD - ART, sejatinya pasti memiliki. Jadi Jokowi disaat kekuasaan sekarang harus memanfaatkan itu, kalau untuk 2025 pasti sulit Jokowi menjadi Ketum PDIP. (red/Ril)