Rektor Universitas Battuta dan Ketua Yayasan saat memotong
tumpeng di acara Dies Natalis ke 4 Universitas Batutta, Sabtu (11/3/2023).
OTORITA.ID-Medan, Perayaan Dies Natalis ke 4, Rektor Universitas Batutta Dr. Sugito Hadinoto S.E,M.M menyampaikan bahwa Universitas Battuta saat ini terus berbenah dan mengikuti perkembangan akademik serta komitmen pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Universitas Battuta selalu mengedepankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ada tiga poin kewajiban tersebut yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Jadi, yang bertanggung jawab terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya mahasiswa, melainkan seluruh sivitas akademika di kampus Battuta.
” Di usia Battuta ke 4, saya menekankan kepada semua dosen untuk meningkatkan kualitas pengajaran, kualitas penelitian, serta kualitas pengabdian terhadap masyarakat, bila itu terlaksana dengan baik maka dampak kelulusan mahasiswa terutama yang duduk di semester VIII bisa berdaya saing karena SDM telah teruji,” jelas Rektor Battuta kepada deteksi.co Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 13.30 WIB.
Masih kata Rektor, Penerapan Tri Dharma di dalam kampus tentunya memiliki tujuan yang bermanfaat, yaitu menciptakan generasi muda dengan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, sekaligus mandiri.
Saat ini, Universitas Battuta telah sukses memperkenalkan Revolusi Industri 4.0, yakni integrasi dari Cyber Physical System (CPS) & Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri yang mencakup proses manufaktur, logistik dan proses-proses lainnya, maka Revolusi Industri 4.0 juga erat kaitannya dengan istilah Transformasi Digital.
Universitas Battuta menyambut era society 5.0 atau super smart society tentu hal ini dibutuhkan penyesuaian diberbagai sector, untuk mempersiapkan bagaimana mahasiswa nantinya bisa bersaing di segala sektor, artinya Batttuta hadir untuk mendukung terwujudnya masyarakat cerdas. selanjutnya, berkaitan dengan pentingnya elemen transformasi digital yang saling terkoneksi di era society 5.0, untuk diketahui bahwa Indonesia telah memiliki Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Sementara Anggota DPRD Sumut Dr. H. Ahmad Darwis, MA dalam kata sambutannya berharap kepada semua mahasiswa/i tidak hanya mengandalkan teori akan tetapi memahami dan menguasai soft skills dan hard skills.
Dijelaskannya, soft skills adalah keahlian yang lebih bersifat subjektif, Sedangkan hard skills yaitu keahlian yang bisa diukur dan dikuantifikasi. Pengukurannya bisa melalui gelar kuliah, nilai atau sertifikasi.
Disamping itu, kata Ahmad Darwis dirinya mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional, dengan menciptakan generasi yang unggul dan berkualitas, tentu dalam hal ini universitas Battuta memerlukan singergitas semua pihak
Masih ditempat Perayaan Dies Natalis ke 4 Universitas Batutta, ketika diminta tanggapan salah satu tamu undangan khusus mengaku bernama Dofu Gaho, menyampaikan ucapan terimakasih atas undangan khusus dan penghargaan diberikan oleh Ketua Yayasan Universitas Battuta H. Margono, MM, dan juga terima kasih kepada Rektor Dr. Sugito, MSi.
Dalam acara dies natalis Universitas Battuta yang juga dibingkai dalam HUT ke IV, " jujur saya katakan terkagum atas kebaikan Ketua Yayasan dan Rektor Univ. Battuta memfasilitasi kegiatan mahasiswa, terutama dalam hal ini menampilkan tarian budaya asal suku Nias dan suku melayu dan hal itu saya apresiasi banget.' kata Dofu Gaho.
Akhir kata Dofu mengutip kata Nelson Mandela. “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat mengubah dunia.” (red)