Ketua DPR RI, Puan Maharani. |
OTORITA.ID-Medan, Ketenangan dan kecermatan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri patut diacungin jempol dalam menghadapi para politisi baik dari partainya sendiri maupun partai lain dia Mega sangat cerdas dan teruji berpolitik.
Koordinator Wilayan (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs Gandi Parapat menilai wajar kalau Ketum PDIP cermat dalam berpolitik karena beliau sudah didik sejak usia dini oleh ayahnya.
" Mega itu anak keturunan Pejuang, ayah dari Soekarno mengalir darah seorang panglima perang Diponegoro yang tewas di medan juang melawan Belanda. Sedangkan ibunya mengalir darah seorang raja Bali yang juga gugur melawan penjajah Belanda, sejarah itu tidak boleh kita lupakan, kata Gandi kepada wartawan Jumat (4/22/2022).
Ditambahkan Korwil PMPHI, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah), Soekarno sebagai Bapak Proklamator atau Bapak Pendiri Bangsa Indonesia, Jadi Nasionalis sejati itu ada pada diri Megawati," ucap Gandi.
Dalam mencermati dinamika Politik belakan ini, Gandi menuturkan niat yang tulus memajukan anaknya Puan Maharani menjadi Presiden RI memungkinkan PDIP semakin lengket dihati masyarakat luas. terbukti baru-baru ini dengan masuknya beberapa jenderal purnawirawan menjadi anggota resmi PDIP.
“Kita harus mengingat dan tahu tugas TNI adalah menjaga dan menjamin keamanan Bangsa dan Negara dan akan meneteskan titik darah penghabisan demi tugas. Hampir semua tahu niat Mega mau mewariskan PDIP ke Puan dan melanjutkan cita-cita Soekarno pendiri Negara Republik Indonesia. Tanpa keberanian dan niat tulus Pendiri dan para Pahlawan mungkin nasib kita sekarang sudah porakporanda”; kata Gandi Parapat di Medan, Jumat (4/11/2022).
Dikatakan, isu atau berita di media yang menyebut Jokowi akan merebut PDIP dari Mega, itu sangat keliru atau tidak mungkin karena tidak seburuk itu Jokowi dan untuk apanya sebagai ketua partai karena tidak mungkin Jokowi 3 periode.
” Kami tidak yakin Jokowi yang mendorong atau mendukung kader diluar Puan yang terkesan seperti penghianat Mega atau Puan. Menurut kami kader kalau sudah merasa mandiri lebih bagus cepat pamit kepada PDIP. Kalau sudah merasa kuat, lebih bagus cepat meninggalkan rumah biar jangan terkesan pengecut, cari rumah lain”.
” Jadi kalau karena niat seorang menjadi Presiden dari PDIP muncul issu PDIP atau Mega akan dikudeta oleh Jokowi, dari pemikiran sehat hal yang tidak mungkin. Megawati sebagai Ketum PDIP sangat paham karakter dan sifat para anggotanya, sangat membutuhkan pemahaman dan kesadaran dari seluruh kader terutama yang sudah menikmati hasil setelah menjadi Kader PDIP”, pungkas Gandi Parapat. (Ril)