OTORITA.ID - Medan, Permintaan tokoh masyarakat dan kepala desa (Kades) di Pahae agar proyek irigasi yang akan diresmikan pemerintah di Pahae, Tapanuli Utara (Taput) diberi nama Proyek Irigasi Ir. Menanti Sitompul, Gandi menilai itu sangat wajar, sebagai bentuk penghormatan pemerintah kepada pejuang kemerdekaan.
Hal tersebut dikemukakan salah seorang tokoh pemuda asal Pahae, Drs Gandi Parapat menanggapi akan diresmikannya proyek irigasi di Pahae dalam waktu dekat. Presiden Jokowi dan Menteri PU sebut Gandi Paraparlt, harus ikut menghormati pejuang kemerdekaan dan Menteri PU pertama Indonesia, Ir Menanti Sitompul yang lahir 9 juli 1909 di Janji Angkola Pahae, Taput tersebut.
Gandi menuturkan, Soekarno dan Menanti Sitompul sama sama kuliah di ITB dan setelah Indonesia merdeka Presiden Soekarno memberi tugas berat sebagai Menteri PU kepada Menanti Sitompul.
Dalam kepribadian dan tanggungjawab berbangsa dan bernegara Soekarno dan Menanti Sitompul tidak jauh bedah, mereka sama-sama pejuang kemerdekaan, namun Soekarno terjun dalam dunia politik.
Sayangnya Ir Menanti Sitompul yang menikah dengan br Tambunan tidak punya keturunan dan meninggal di Desa Janji Angkola tempat kelahirannya.
Gandi yang juga Korwil PMPHI Sumut itu melanjutkan, menjelang akhir hidupnya Ir Menanti Sitompul mengabdikan diri di Janji Angkola Pahae Jae,Taput. Saat itu banyak yang tidak bisa menerima kehadirannya hingga digelari “Ir Gila”.
Namun, Menanti Sitompul tidak perduli dengan olokan orang, dia membangun irigasi pada waktu masih banyak air sungai. Dia tidak pernah kenal lelah, dialah pertama kali mengajarkan masyarakat menangkap ular sawah untuk di makan.
Tetapi belum siap pembangunan Irigasi yang akan diresmikan dalam waktu dekat itu/meluruskan air sungai di Pahae, Menanti Sitompul pada tahun 1975 sudah dipanggil Tuhan, namun perjuangannya sempat dinikmati seluruh masyarakat Pahae bahkan Indonesia. Karena Pahae sempat terkenal sebagai lumbung produksi padi.
” Meninggalnya Ir Menanti Sitompul sempat tidak diketahui negara atau pemerintah. Dia dikebumikan di Pahae secara Adat Batak dan Kristen. Setelah beberapa hari dikebumikan, negara menjemput kerangka mayat yang masih utuh dari Pahae untuk disemayamkan di USU, termasuk buku-buku Menanti disimpan di USU”, sebut Gandi.
Aktivis itu menambahkan, Ir Menanti Sitompul pun dikuburkan di Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan pada 10 Nopember 1975, menandakan Ir Menanti Sitompul milik bangsa dan bernegara.
“Kami masyarakat asal Pahae Janji Angkola tidak bisa banyak berbuat apa-apa, hanya mengenang dan menyampaikan ke generasi kami bahwa Menteri PU pertama Ir Menanti Sitompul merupakan anak Pahae dan salah satu pendiri Negara Indonesia bersama Ir Soekarno” ujar Senioran GAMKI tersebut.
Karenanya, masyarakat Janji Angkola Pahae, Purba Tua melalui tokoh masyarakat dan kepala desa pun mengusulkan untuk mengenang Ir Menanti Sitompul, dengan membuat proyek irigasi yang saat ini dibangun dan akan diresmikan oleh Presiden / menteri PU, dinamai Ir Menanti Sitompul.
“Permohonan itu menurut kami sangat sederhana untuk motivasi dan mengenang jasa Ir Menanti Sitompul ke negara ini khususnya Pahae tempat kelahiran dan meninggalnya pejuang kemerdekaan Ir Menanti Sitompul itu”, katanya.
Untuk mewujudkan keinginan itu, baru-baru ini pun tokoh masyarakat Pahae melakukan ziarah ke makam Ir Menanti Sitompul di Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan yang dipandu Eben Panggabean,SE. (Ril)