DETEKSI.co - Medan, Terhitung Mulai 6 - 17 Mei 2021, Jajaran Direktorat Lalu lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Utara dan unsur Forkopimda akan melakukan penyekatan secara ketat di tujuh pintu masuk Sumatera Utara mulai 6-17 Mei 2021 untuk menghindari datangnya pemudik berkaitan dengan peniadaan mudik 1442 H/2021.
Hal tersebut di sampaikan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumut, Kombes Pol. Valentino Tatareda, dalam rapat bersama FKPD dan Bupati/Wali Kota terkait Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan Upaya Pengendalian Covid-19, kemaren.
Adapun tujuh pintu masuk yang disekat menurut Kombes Pol. Valentino Tatareda yakni, Besitang (Langkat), Kuala Simpang (Aceh), Barus (Tapteng), Singkil (Aceh), Gajah Putih (Pakpak Bharat), Subulussalam (Aceh) dan Tanah Pinem (Dairi), serta Kota cane (Aceh).
Kemudian Kota Pinang (Labusel), Bagan Batu (Riau), Sibuhuan (Padang Lawas)-Pasir Pangaraian (Riau), dan Simpang Gambur (Madina), Sumatera Barat.
Pintu masuk tersebut akan dijaga 24 jam oleh TNI/Polri.
Dan bagi siapa yang nekad melanggar, akan disuruh putar balik. Dan jika ngotot ingin masuk ke Sumut, akan di isolasi selama 5 hari. Pemkab/Pemko sudah menyiapkan tempat isolasi.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumut, Kombes Pol Valentino Tatareda menyebutkan, pos penyekatan selain berada di perbatasan Sumut, juga didirikan di perbatasan kabupaten/kota yang ada di Sumut, kecuali Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro).
"Ada 73 posko di perbatasan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dan pada Tanggal 6 Mei sudah dilakukan pengetatan dan di perkirakan, weekend menjelang hari raya, banyak masyarakat yang akan mudik," jelas Valentino.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang memimpin rapat tersebut mengatakan, pihaknya bersama para stakeholder terkait, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudik saat Lebaran.
Ia memastikan bahwa larangan mudik atau pulang kampung untuk tahun ini, bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, khususnya Sumut.
Dikhawatirkan bila kegiatan mudik tetap bebas dilakukan, maka kasus penyebaran covid-19 di Sumut akan meningkat.
"Evaluasinya, Sumut adalah baik. Saya yakin rakyat Sumut kalau diberi penjelasan, diberikan pengertian mudah-mudahan semuanya nurut. Kita cegat, kita hambat bahkan hentikan perkembangan covid-19," kata Edy.(Red/Pea)