LASSERNEWS.COM - New York, Pemerintah Republik Indonesia ikut aktif dan terlibat langsung serta mengambil peran strategis dalam upaya menegakkan disiplin Prajurit yang bertugas di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).
Hal tersebut disampaikan Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Penmil PTRI) untuk PBB di New York, Brigjen TNI Fulad, S.Sos, M.Si, saat melakukan peninjauan ke Satgas Indonesia Sector East Military Police Unit (SEMPU) yang berada di UNP 7-3, Lebanon Selatan, beberapa waktu lalu. “Pemerintah Indonesia tidak hanya mengirimkan para Prajurit Pemelihara Perdamaian di garis depan, akan tetapi turut aktif dalam penegakkan aturan hukum dan disiplin prajurit di daerah Misi Unifil,” tambahnya.
Menurut Brigjen TNI Fulad, wilayah timur Lebanon merupakan wilayah yang banyak terdapat Markas Pasukan Pemelihara Perdamaian dari berbagai kontingen negara-negara Troops Contributing Country (TCC). “Oleh sebab itu, Unifil HQ merasa sangat membutuhkan kehadiran Military Police yang bertugas untuk menegakkan aturan hukum dan disiplin selama berada di Misi PBB,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa keberadaan Satgas Indonesia SEMPU tidak saja menegakkan aturan disiplin dan penegakkan hukum di Misi PBB, akan tetapi melaksanakan escort terhadap kontingen dari negara-negara TCC yang melaksanakan rotasi penugasan sampai para personel tersebut masuk dalam pesawat untuk kembali ke negaranya masing-masing.
“Disamping Indonesia Military Police melaksanakan tugas pokoknya, juga melaksanakan tugas protokoler para Ketua Delegasi dari berbagai negara yang tergabung dalam Misi Unifil yang memasuki Unifil Area Of Operation,” ujarnya.
Pada kesempatan peninjauan ke Satgas Indonesia Military Police Unit, Penmil PTRI New York mengadakan tatap muka sekaligus memberikan pengarahan tentang berbagai informasi mengenai perkembangan penugasan Misi PBB dan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini.
Disampaikan bahwa selama ini pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Indonesia Sector East Military Police Unit dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga sampai saat ini tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh para Prajurit yang tergabung di Misi Unifil. “Satgas SEMPU mendapat apresiasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya, dan dapat menjalin komunikasi intensif dengan seluruh Kontingen di Unifil Sector East dan masyarakat setempat,” ungkapnya.
“Selaku Penasehat Militer RI untuk PBB, saya merasa bangga bahwa tugas yang dibebankan kepada Satgas SEMPU dapat dilaksanakan dengan baik sekaligus sebagai duta bangsa serta sebagai sarana komunikasi dan diplomasi militer kepada sesama Pasukan Pemelihara Perdamaian yang bertugas di Wilayah Timur Unifil-Lebanon,” kata Brigjen TNI Fulad.
Untuk itu, prestasi yang sudah diperoleh selama pelaksanaan tugas di Misi Unifil hendaknya dijadikan sebagai pengalaman untuk pelaksanaan tugas di Misi PBB lainnya atau pada saat kembali ke tanah air.
Pada akhir peninjauan di Sector East Military Police Unit, Penasehat Militer Republik Indonesia untuk PBB, Brigjen TNI Fulad berkesempatan menanam pohon sebagai lambang kemakmuran, perdamaian, kesejahteraan dan keamanan Lebanon di masa yang akan datang.(rel)
Hal tersebut disampaikan Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Penmil PTRI) untuk PBB di New York, Brigjen TNI Fulad, S.Sos, M.Si, saat melakukan peninjauan ke Satgas Indonesia Sector East Military Police Unit (SEMPU) yang berada di UNP 7-3, Lebanon Selatan, beberapa waktu lalu. “Pemerintah Indonesia tidak hanya mengirimkan para Prajurit Pemelihara Perdamaian di garis depan, akan tetapi turut aktif dalam penegakkan aturan hukum dan disiplin prajurit di daerah Misi Unifil,” tambahnya.
Menurut Brigjen TNI Fulad, wilayah timur Lebanon merupakan wilayah yang banyak terdapat Markas Pasukan Pemelihara Perdamaian dari berbagai kontingen negara-negara Troops Contributing Country (TCC). “Oleh sebab itu, Unifil HQ merasa sangat membutuhkan kehadiran Military Police yang bertugas untuk menegakkan aturan hukum dan disiplin selama berada di Misi PBB,” ucapnya.
Dijelaskan bahwa keberadaan Satgas Indonesia SEMPU tidak saja menegakkan aturan disiplin dan penegakkan hukum di Misi PBB, akan tetapi melaksanakan escort terhadap kontingen dari negara-negara TCC yang melaksanakan rotasi penugasan sampai para personel tersebut masuk dalam pesawat untuk kembali ke negaranya masing-masing.
“Disamping Indonesia Military Police melaksanakan tugas pokoknya, juga melaksanakan tugas protokoler para Ketua Delegasi dari berbagai negara yang tergabung dalam Misi Unifil yang memasuki Unifil Area Of Operation,” ujarnya.
Pada kesempatan peninjauan ke Satgas Indonesia Military Police Unit, Penmil PTRI New York mengadakan tatap muka sekaligus memberikan pengarahan tentang berbagai informasi mengenai perkembangan penugasan Misi PBB dan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini.
Disampaikan bahwa selama ini pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Indonesia Sector East Military Police Unit dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga sampai saat ini tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh para Prajurit yang tergabung di Misi Unifil. “Satgas SEMPU mendapat apresiasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya, dan dapat menjalin komunikasi intensif dengan seluruh Kontingen di Unifil Sector East dan masyarakat setempat,” ungkapnya.
“Selaku Penasehat Militer RI untuk PBB, saya merasa bangga bahwa tugas yang dibebankan kepada Satgas SEMPU dapat dilaksanakan dengan baik sekaligus sebagai duta bangsa serta sebagai sarana komunikasi dan diplomasi militer kepada sesama Pasukan Pemelihara Perdamaian yang bertugas di Wilayah Timur Unifil-Lebanon,” kata Brigjen TNI Fulad.
Untuk itu, prestasi yang sudah diperoleh selama pelaksanaan tugas di Misi Unifil hendaknya dijadikan sebagai pengalaman untuk pelaksanaan tugas di Misi PBB lainnya atau pada saat kembali ke tanah air.
Pada akhir peninjauan di Sector East Military Police Unit, Penasehat Militer Republik Indonesia untuk PBB, Brigjen TNI Fulad berkesempatan menanam pohon sebagai lambang kemakmuran, perdamaian, kesejahteraan dan keamanan Lebanon di masa yang akan datang.(rel)