LASSERNEWS.COM - Medan, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah berharap kerjasama antara Jepang dan Sumut akan terus meningkat di masa depan, khususnya yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini diungkapkannya saat menghadiri acara 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang, di Hotel Aryaduta Medan, Selasa (23/10/2018).
“Siapapun sudah tahu kalau Jepang itu terkenal dengan kecanggihan teknologinya. Memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang hari ini, saya berharap akan ada lebih banyak kerjasama Sumut dan Jepang di masa depan. Terlebih-lebih yang berkaitan dengan teknologi,” ujar Wagub Musa Rajekshah yang juga akrab disapa Ijeck.
Niat serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk menjalin kerjasama dengan Jepang, kata Ijeck, telah ditandai dengan pertemuan dengan para pengusaha Jepang yang tergabung dalam ASEAN Nagoya Club di Jakarta, Minggu (21/10/2018). Beberapa investasi yang dibahas diantaranya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pengelolaan sampah.“Saat ini, kami sedang concern dengan teknologi pengelolaan sampah. Kita ingin belajar dari Jepang bagaimana agar sampah-sampah di Sumut ini bisa terkelola dengan baik, misalnya mengubah sampah menjadi energi atau produk bernilai guna lainnya,” tuturnya.
Program lainnya yang juga direncanakan yakni di bidang pendidikan. Pelajar dan mahasiswa berprestasi di Sumut akan dikirim ke beberapa negara maju untuk studi. Dimana yang menjadi salah satu negara tujuan adalah negara Jepang.“Ini masih kita rencanakan. Dengan harapan program seperti ini bisa memberi perkspektif baru bagi generasi muda Sumut. Menggali ilmu dari negara-negara maju dan pulang berbuat sesuatu untuk daerah Sumut,” kata Ijeck.
Ijeck menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Japan External Trade Organization (Jetro) Jakarta atas terselenggaranya 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang sekaligus Simposium Bisnis dan Teknologi. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahmi bagi kita semua dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal The Japan Foundation sekaligus Perwakilan Komite Pelaksana Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang Norihisa Tsukamoto menyampaikan bahwa Medan merupakan kota keempat tempat diselenggarakannya Simposium Bisnis dan Teknologi.“Kita adakan acara ini di kota-kota lain selain Jakarta, karena kita ingin menjangkau daerah lain di Indonesia, bukan hanya Jakarta. Sumut merupakan salah satu daerah yang kaya potensi, seperti harapan Bapak Wakil Gubernur, kita juga berharap lebih banyak kerjasama antara Jepang dan Sumut terjadi di masa depan,” jelasnya.
Simposium Bisnis dan Teknologi menampilkan presentasi dari perusahaan-perusahaan teknologi di Jepang. Turut hadir dalam acara tersebut Konsul Jenderal Jepang di Medan Takeshi Ishii, Wakil Ketua Umum Kadin Jonner Napitupulu, Presiden Direktur PT Sagami Indonesia Noboru Kamei, Pejabat Eksekutif Optim Corporation Keiichi Yokoyama, perusahaan Jepang, dan akademisi.(BS03)
“Siapapun sudah tahu kalau Jepang itu terkenal dengan kecanggihan teknologinya. Memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang hari ini, saya berharap akan ada lebih banyak kerjasama Sumut dan Jepang di masa depan. Terlebih-lebih yang berkaitan dengan teknologi,” ujar Wagub Musa Rajekshah yang juga akrab disapa Ijeck.
Niat serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk menjalin kerjasama dengan Jepang, kata Ijeck, telah ditandai dengan pertemuan dengan para pengusaha Jepang yang tergabung dalam ASEAN Nagoya Club di Jakarta, Minggu (21/10/2018). Beberapa investasi yang dibahas diantaranya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pengelolaan sampah.“Saat ini, kami sedang concern dengan teknologi pengelolaan sampah. Kita ingin belajar dari Jepang bagaimana agar sampah-sampah di Sumut ini bisa terkelola dengan baik, misalnya mengubah sampah menjadi energi atau produk bernilai guna lainnya,” tuturnya.
Program lainnya yang juga direncanakan yakni di bidang pendidikan. Pelajar dan mahasiswa berprestasi di Sumut akan dikirim ke beberapa negara maju untuk studi. Dimana yang menjadi salah satu negara tujuan adalah negara Jepang.“Ini masih kita rencanakan. Dengan harapan program seperti ini bisa memberi perkspektif baru bagi generasi muda Sumut. Menggali ilmu dari negara-negara maju dan pulang berbuat sesuatu untuk daerah Sumut,” kata Ijeck.
Ijeck menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Japan External Trade Organization (Jetro) Jakarta atas terselenggaranya 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang sekaligus Simposium Bisnis dan Teknologi. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahmi bagi kita semua dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal The Japan Foundation sekaligus Perwakilan Komite Pelaksana Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang Norihisa Tsukamoto menyampaikan bahwa Medan merupakan kota keempat tempat diselenggarakannya Simposium Bisnis dan Teknologi.“Kita adakan acara ini di kota-kota lain selain Jakarta, karena kita ingin menjangkau daerah lain di Indonesia, bukan hanya Jakarta. Sumut merupakan salah satu daerah yang kaya potensi, seperti harapan Bapak Wakil Gubernur, kita juga berharap lebih banyak kerjasama antara Jepang dan Sumut terjadi di masa depan,” jelasnya.
Simposium Bisnis dan Teknologi menampilkan presentasi dari perusahaan-perusahaan teknologi di Jepang. Turut hadir dalam acara tersebut Konsul Jenderal Jepang di Medan Takeshi Ishii, Wakil Ketua Umum Kadin Jonner Napitupulu, Presiden Direktur PT Sagami Indonesia Noboru Kamei, Pejabat Eksekutif Optim Corporation Keiichi Yokoyama, perusahaan Jepang, dan akademisi.(BS03)