Pasang Baliho Rektorat USU, Jaka Nyaris Tewas Tersengat Arus Listrik

LASSERNEWS.COM - Medan, Ingin cepat selesai, malah berujung petaka. Hal itulah yang dialami Jaka Irawan (28) warga Jalan Apros/ Lampu Satu, Kecamatan Medan Maimun, dirinya mengantung disebuah papan baliho setelah tersengat arus listrik tegangan menengah (TM) 20 Kilovolt (Kv) milik PT. PLN (Persero) Rayon Medan Baru, wilayah Sumatera Utara yang terpasang disudut pintu 1 kampus Universitas Sumatera Utara (USU) di Jalan Dr. Mansyur, Kecamatan Medan Baru, Selasa (14/8/2018) sekira pukul 15.30 WIB.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun dilokasi kejadian, menyebutkan ketika itu korban bersama Putri Rahmadhani (26) (istri korban) dan anak korban yang masih balita hendak membuka spanduk yang lama dan rencananya akan diganti dengan spanduk yang baru.

Tanpa dilengkapi sabuk pengaman (Saveti Belt) kemudian korban memanjat papan baliho yang tingginya diperkirakan setinggi 7 meter lebih. Pada saat korban berada di atas papan baliho tiba-tiba gunting potong terjatuh, melihat gunting potong suaminya terjatuh kebawa lalu istri korban berpaya memberikan guntung itu kembali kepada suaminya.

Namun nahas, pada saat akan mengambil gunting potong dari tangan istrinya, tiba-tiba korban menyentuh kabel listrik bertegangan menengah (TM) 20 Kilovolt (Kv). Brakkk. Tubuh korban langsung mengelepur akibat tersengat arus listrik hingga kondisi mengantung dengan posisi kepala kebawah dan kaki diatas.

Anehnya, tidak satupun warga dan petugas security kampus USU yang berani memberikan pertolongan kepada korban. Melihat kejadian itu, istri koban hanya bisa pasrah sambil menjerit minta tolong. Beruntung salah seorang warga negara asing (bulek) ketika itu sedang melintas dengan menumpanggi driver gojeck online.

"Yang pertama kali berani menolong korban adalah seorang bulek yang sedang menumpangi gojeck online bang, bulek itu langsung memberikan perolongan supaya korban tidak terjatuh ke bawah. Usai itu, bulek itupun pergi," ujar salah seorang warga sekitar berinisial S.

Terpisah, ketika ditemui awak awak media, Putri Rahmadhani (istri korban) mengatakan biasanya suaminya bersama temannya, namun lantaran memburu waku hendak ke rumah famili dia (korban) bekerja sendiri dan istri korban menunggu dibawah.
  
"Suami saya bekerja di percetakan JDPro milik bosnya berinisial R yang berkerjasama dengan kampus USU. Sewaktu memasang spanduk Rektor USU, sewaktu mau memasang baliho tiba-tiba gunting yang ada ditangan suami saya terjatuh, pada saat aku mau memberikan guntingnya kembali, suami menyenggol kabel PLN, disitulah suami saya langsung terjungkil dengan posisi kaki diatas dan kepala dibawah," ucap Putri sedih sambil meneteskan air matanya dan memeluk anaknya bayinya.

Pantauan dilokasi, korban yang masih tergeletak diatas baliho dengan kepala tergantung kebawah. Tidak berapa lama petugas PLN tiba dilokasi dan langsung memberikan pertolongan terhadap korban.

Terlihat petugas PLN tampak kesulitan saat mengevakusi korban dari atas baliho. Akhirnya korban dapat dievakuasi dan kondisi tubuh korban sudah dalam kondisi lemas dan tidak berdaya.

Akibat perisiwa itu, korban luka disekujur tubuh. Separuh mengalami luka yang cukup parah dibagian badan sebelah kanan, mulai dari pungung, tangan dan kaki terkelupas.

Melihat tubuh korban sudah dalam kondisi lemah, lalu petugas PLN memberikan korban susu beruang untuk memulihkan stamina korban.

Tiak berapa lama, satu uunit mobil Pemadam Kebakaran milik Pemko Medan tiba dilokasi untuk megevakuasi korban, setelah berhasil mengevakuasi korban lalu petugas Damkar beserta warga sekitar memasukan korban ke dalam mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Kota Medan dan korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu di Jalan Wahit Hasyim Medan, guna mendapatkan perolongan medis oleh tim dokter.

Ibu 3 anak ini berharap kepada R pemilik percetakan JDPro dan kampus USU untuk memberikan perawatan medis dan menanggung segala biaya perobatan suaminya sampai sembuh karena jika suaminya adalah tulang punggung bagi anak-anaknya.

Hingga berita ini diturutkan, semjulah awak media belum mendapat keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pihak rektor USU terkait peristiwa itu.(Ir.Robertus Rump)
Lebih baru Lebih lama