Liusman Ndruru |
LASSERNEWS.COM - Medan, Tahun ini merupakan tahun dimana masing masing daerah provinsi menggelar panggung demokrasi serentak. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang menggelar panggung demokrasi dalam penentuan masa depan masyarakat Sumatera Utara 5 tahun kedepan.
Menurut pandangan salah seorang pemuda dari kepulauan Nias, Liusman Ndruru. S.Sos kepada wartawan mengatakan sosialisasi dari KPU kali ini sangat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Hal ini dikarenakan informasi yang sangat minim dari pihak penyelenggara pemilu.Salah satu contoh kasus kekurangan informasi dan sosialisasi menurut Liusman Ndruru adalah terkait informasi pengurusan A5 KWK dan C 6 kwk,tuturnya Rabu, (27/6/2018).
Pihak KPU belum efektif dalam melaksanakan tugasnya, sehingga berdampak pada masyarakt sumut yang terancam tidak bisa menyalurkan hak pilih mereka.
"Senin sampai selasa, saya susah capek koordinasi ke KPU Kota Medan dan juga ke KPU Provinsi sumut akan hal ini, agar jangan ada yang golput lantaran KPU tak memberikan A5 kepada pemilih yang non data kota medan sekitarnya. Ini karena kekurangan sosialisasi dari KPU" bebernya.
Ribuan mahasiswa sebagai pemilih pemula di setiap perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara menjadi korban kehilangan hak pilih mereka.
Tidak ada sosialisasi ke perguruan tinggi dari KPU.
Sebagai generasi penerus bangsa sebenarnya mereka yang menjadi panutan perubahan dalam bidang birokrasi untuk melahirkan pemimpin yang baik dan bersih.
"Saya berharap kiranya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ini tidak bermasalah dan tidak dipermasalhkan oleh pihak yang merasa dirugikan. Kemudian saya juga berharap kiranya kedepan hal ini tidak terulang kembali. Dan ini juga menjadi bahan evaluasi kinerja KPU kedepan" terangnya. (Thiel/Rel)